BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR
BELAKANG
Problematika berasal dari kata problem yang
artinya soal, masalah, perkara sulit, persoalan. Problematika sendiri
secara leksikal mempunyai arti: berbagai problem.
Fakta
umat Islam di masa sekarang berada pada salah satu masa terburuknya sejak
cahaya Islam muncul di Makkah dan benderang di Madinah. Keadaan umat Islam
sekarang lebih buruk daripada masa-masa suram ketika bangsa Mongol
menghancurkan Baghdad, membunuh khalifah dan menjadikan jalanan Baghdad basah
oleh darah umat Islam. Masa itu memang merupakan masa yang sangat suram bagi
umat Islam, namun kondisi umat Islam sekarang lebih buruk dari masa
tersebut.kondisi umat islam saat ini memburuk, bisa dilihat dari berbagai
bidang manapun.
keterpurukan umat islam tersebut terjadi karena
sudah kurangnya kepercayaan dan keimanan dari diri umat islam itu sendiri.
berkembangnya era Globalisasi juga memiliki peran yang cukup besar terhadap
keterpurukan umat islam saat ini, masuknya budaya asing yang tidak sesuai
dengan ajaran islam dan kaidah kaidah islam yang tersebar di seluruh dunia
dengan cepat karena adanya era yang disebut era Globalisasi
Pada masa sekarang ini kebanyakan umat islam hanya menggap bahwa agama itu adalah persoalan belakangan, kebanyakan hanya mementingkan dunia dari pada akhiratnya. Seakan akan agama itu hanya sebagai pemenuhan syarat untuk menjadi seorang warga negara. Kebanyakan umat islam saat ini hanya mencantumkan agama islam dalam KTP mereka tetapi tidak mencantumkan dalam hati, mengamalkan hal hal yang diperintahkan dan menjauhi larangan larangan yg dilarang dalam agama.
untuk itu sebagai umat islam yang baik hendaknya
kita mengetahua problem-problem apa saja yang sedang dihadapi oleh umat islam
saat ini dan bagaimana cara kita untuk mengatasi problem-problem tersebut.
I.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang teermasuk masalah
problematika umat masa kini?
2. Bagaimana cara menangani
problematika umat masa kini ?
I.3 METODE
PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan
dalam menyusun makalah ini adalah metode
deskriptif dengan teknik studi kepustakaan atau literatur yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan data dari buku referensi, penunjang, dan media lainnya
yang beredar seputar tema yang dibahas, dan juga mengambil sumber penunjang
dari internet.
I.4 TUJUAN
DAN MANFAAT
1. untuk mengetahui masalah
problematika umat masa kini
2. Untuk mengetahui cara menangani
problematika umat masa kini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PROBLEM UMAT ISLAM
Dewasa
ini, tidak dapat kita pungkiri bahwa terdapat berbagai banyak masalah yang
dihadapi ummat jaman sekarang khususnya umat Islam. Berbagai macam pendapat
yang telah terlontarkan oleh para pakar peneliti dan ilmuan tentang masalah
atau gejala sosial yang terjadi ditengah-tengah ummat Islam sehingga tak jarang
ditemukan ada yang mengatakan bahwa masalah inilah yang menyebabkam
keterpurukan ummat Islam dimasa kini. Menurut Hudzaifah, tema ini adalah
suatu upaya untuk menggambarkan akan keadaan dunia Islam kontemporer (saat ini)
dengan segala kelebihan dan kekurangan-kekurangannya. Kondisi umat Islam saat
ini penuh dengan kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan itu terkait dengan
kapasitas intelektual dan problematika moral. Kelemahan dalam kapasitas intelektual
(Al Jahlu). Kelemahan umat Islam yang terkait dengan kapasitas intelektual
meliputi:
1. Dho'fut
Tarbiyah (lemah dalam pendidikan). Kelemahan dalam aspek pendidikan formal
dan informal (pengkaderan) sangat dirasakan oleh umat Islam masa kini. Jika pendidikan
juga pembinaan dan pengkaderan lemah maka akan mustahil
melahirkan anasir-anasir dalam nadhatul umat(kebangkitan umat).
2. Dho'fut
Tsaqofah (lemah dalam ilmu pengetahuan). Dewasa ini sedang sangat pesat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi umat Islam terasa tertinggal
bila dibandingkan umat yang lainnya, ini disebabkan karena wawasan umat Islam
yang sempit dan terbatas juga lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ini
disebabkan kemauan umat untuk menuntut ilmu sangat rendah.
3. Dho'fut
Takhthith (lemah dalam perencanaan-perencanaan). Umat Islam sekarang ini
tidak memiliki strategi yang jelas. Rencana perjuangannya penuh dengan misteri.
Hal tersebut disebabkan umat Islam tidak diproduk dari pembinaan-pembinaan yang
baik dan tidak memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang memadai.
4. Dho'fut
Tanjim (lemah dalam pengorganisasian). Sekarang ini terjadi
gerakan-gerakan yang mengibarkan bendera kebathilan, mereka membangun
pengorganisasian yang solid sementara umat Islam lemah dalam pengorganisasian
sehingga kebathilan akan di atas angin sedangkan umat Islam akan menjadi pihak
yang kalah. Sesuai perkataan khalifah Ali ra "Kebenaran tanpa sistem yang
baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisasi dengan baik"
5. Dho'ful
Amniyah (lemah dalam keamanan). Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga
keamanan diri dan kekayaan baik moril dan materil sehingga negeri-negeri muslim
yang kaya akan sumber daya alam dirampok oleh negeri-negeri non muslim. Begitu
pula dengan Iman, umat lslam tidak lagi menjaganya tidak ada amniyah pada
aqidah dan dibiarkan serbuan-serbuan aqidah datang tanpa ada proteksi yang
memadai.
6. Dho'fut
Tanfidz (lemah dalam memobilisasi potensi-potensi diri). Umat Islam dewasa
ini tidak menyadari bahwa begitu banyak nikmat-nikmat yang Allah SWT berikan
dan tidak mensyukurinya. Jika umat Islam mersyukuri segala nikmat Allah dari
bentuk syukur itu akan muncul kuatut tanfidzyaitu kekuatan untuk
memobilisir diri dan sekarang umat Islam lemah sekali dalam memobolisir diri
apalagi memobilisir secara kolektifitas.
Lebih
jelas lagi Huzaifah menuturkan gejala yang terjadi dalam ummat Islam
mengenai kelemahan dalam problematika moral (Maradun
Nafs). Kelemahan-kelemahan dalam problematika moral yang terjadi pada umat
Islam sekarang yaitu:
1. Adamus
Saja'ah (hilangnya keberanian). Umat Islam tidak seperti dahulu yang
berprinsip laa marhuba illalah (tiada yang ditakuti selain Allah)
sehingga tidak memiliki keberanian seperti orang-orang terdahulu yakni
Rasulullah dan para sahabatnya yang terkenal pemberani. Sekarang ini umat Islam
mengalami penyakit Al Juban (pengecut). Rasa takut dan berani itu
berbanding terbalik sehingga jika seorang umat Islam takut kepada Allah maka ia
akan berani kepada selain Allah tetapi sebaliknya jika ia takut kepada selain
Allah maka ia akan berani menentang aturan-aturan Allah SWT
2. Adamus
Sabat (hilangnya sikap teguh pendirian). Umat Islam mulai memperlihatkan
mudah mengalami penyimpangan-penyimpangan dan perjalanan hidupnya karena
disebabkan oleh :
1. Termakan oleh
rayuan-rayuan.
2. Terserang
oleh intimidasi atau teror-teror.
Salah satu
illutrasi hilangnya sabat (keteguhan) ini adalah prinsif-prinsif hidup kaum
muslimin tidak lagi dipegang hanya sering diucapkan tanpa dipraktekan. Sebagai
contoh Islam mengajarkan kebersihan sebagian dari Iman tetapi di negari-negeri
kaum muslim kondisinya tidak bersih menjadi pemandangan pada umumnya
3. Adamut
Dzikriyah (hilangnya semangat untuk mengingat Allah)
Dalam Islam lupa diri sebab utamanya ialah karena lupa kepad Allah. Umat Islam dzikirullah-nya lemah maka mereka kehilangan identitas mereka sendiri sebagai Al Muslimum. Sebagaimana Allah berfirman dalam Qs. Al Hasyr ayat 19 "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik".
Dalam Islam lupa diri sebab utamanya ialah karena lupa kepad Allah. Umat Islam dzikirullah-nya lemah maka mereka kehilangan identitas mereka sendiri sebagai Al Muslimum. Sebagaimana Allah berfirman dalam Qs. Al Hasyr ayat 19 "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik".
4. Adamus
Sabr (hilangnya kesabaran). Kesabaran merupakan salah satu pertolongan
yang paling pokok bagi keberhasilan seorang muslim, sesuai firman Allah
Qs.2:153 "Hai orang-orang beriman mintalah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan (mengerjakan) shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang
yang sabar".
Kesabaran
meliputi:
1.
Ashabru bitha'at (sabar dalam ketaatan).
2.
Ashabru indal mushibah (ketaatan ketika tertimpa musibah).
3.
Ashabru anil ma'siat (sabar ketika menghadapi maksiat).
Sebagai
umat Islam harus memiliki kesabaran ketiganya.
5. Adamul
Ikhlas (hilangnya makna ikhlas). Ikhlas tidak identik dengan tulus. Tulus
artinya melakukan sesuatu tanpa perasaan terpaksa padahal bisa saja orang itu
ikhlas walaupun ada perasaan terpaksa. Contohnya pada seseorang yang melakukan
shalat subuh yang baru saja jaga malam sehingga sanat terasa kantuk tetapi
karena shalat adalah suatu kewajiban perintah Allah swt ia tetap mengerjakannya
6. Adamul
Iltizam (hilangnya komitmen). Dewasa ini kaum
muslimin kebanyakan tidak istiqomah berkomitmen terhadap Islam
bahkan tidak sepenuhnya sadar bahwa Islam harus menjadi pengikat utama dalam
hidupnya sehingga mereka banyak menggunakan isme-isme yang lain.
B.
CARA
MENGGAPI PROBLEMATIKA UMAT TERSEBUT
Umat
islam Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk maju kedepannya.selain karena
jumlah umat yang besar, umat islam di Indonesia relative tidak terlalu
mengalami pergolakan-pergolakan yang saat ini tengah melanda Timur Tengah.
Selain itu, SDA yang di miliki sangat banyak dan seharusnya umat bisa menguasai
itu di bandingkan orang-orang barat yang notabene nya adalah orang asing. Umat
islam sejauh ini sudah memiliki peranan yang besar dalam kehidupan bernegara di
Indonesia, namun masih kurang mampu untuk menselaraskan dengan kehidupan
beragama.karena itu, peningkatan moralitas umat islam Indonesia harus
digencarkan kembali melalui pembaharuan-pembaharuan yang sifatnya tidak
bertentangan dengan dasar-dasar islam dan di lain pihak juga dapat membentuk
karakter bangsa Indonesia yang adalah muslim .
“Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang
mengamalkan kebaikan bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa
di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka dan Dia benar-benar akan merubah keadaan mereka
sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap
menyembahKu dan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang masih kafir setelah janji itu maka mereka itulah orang-orang
yang fasik” (An-Nur : 55 )
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Tanpa kita sadari problem umat islam saat ini sangatlah
besar, bahkan lebih besar dari pada problem umat umat terdahulu.
problem-problem tersebut berupa :
1. lemah
dalam pendidikan
2. lemah
dalam ilmu pengetahuan
3. lemah
dalam perencanaan-perencanaan
4. lemah
dalam pengorganisasian
5. lemah
dalam keamanan
6. (lemah
dalam memobilisasi potensi-potensi diri
dari problem-problem diatas maka
kita selaku umat Islam yang baik maka kita hendakanya meningkatan moralitas
umat islam Indonesia harus digencarkan kembali melalui pembaharuan-pembaharuan
yang sifatnya tidak bertentangan dengan dasar-dasar islam dan di lain pihak
juga dapat membentuk karakter bangsa Indonesia yang adalah muslim .
2. SARAN
Berpegang teguhlah kalian kepada kitab Allah dan sunnah Nabi
Muhammad SAW. Jadilah orang yang punya akan prinsip sehingga pengaruh apapun
darimanapun tidak akan mempengaruhi diri kita sendiri. Boleh mengikuti
perkembangan zaman namun harus tahu batasan-batasannya sampai sejauh mana
sehingga bisa mentrigger diri kita untuk tetap menjadi lebih baik . Ingat
“Islam is my life..Without Allah we are NOTHING..”
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar