Jumat, 18 September 2015

makalah unit dasar kehidupan


BAB I
PENDAHULUAN

1.   LATAR BELAKANG
 Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengambil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita mempelajari biologi khususnya tentang sel. Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebagaimana atom bagi ilmu kimia. Seluruh organisme terdiri dari sel dalam hirarki organisasi biologis, sel ini merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup. Ini dikarenakan sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan.  Kita bisa lihat bahwa alam semesta ini begitu luas, namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan. Dari masa ke masa dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap materi genetic.
Selain itu, terdapat beragam kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal (uniseluler). Organisme bersel kompleks (multiseluler), termasuk tumbuhan dan hewan bersifat multiseluler; tubuhnya merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri. Meski  demikian, ketika sel ini disusun menjadi tingkat organisasi yang lebih tinggi, seperti jaringan dan organ, sel dapat dipisahkan sebagai unit dasar dari struktur dan fungsi organisme.
Sel sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal/uniseluler dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler..
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
Perlunya diadakan pembelajaran dan kajian mendasar serta berlanjut pada pengkajian yang lebih khusus untuk persoalan Biologi Umum dan salah satu aspek terpentingnya yaitu sel.  Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemain akademik untuk menambah wawasan serta gairah dalam mempelajari Biologi Umum secara berkesinambungan.
2.      RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimanakah sejarah penemuan sel?
2.      Apakah definisi dari sel?
3.      Apa saja bagian-bagian yang terdapat dalam sel dan fungsinya?
4.   Apa perbedaan sel prokariotik dan eukarioik?
5.      Apa perbedaan sel hewan dangan sel tumbuhan?
6.     Apa yang dimaksud dengan virus?
7.  Apa saja jaringan dan organ pada makhluk hidup dan peranannya?

3.      METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode  deskriptif dengan teknik studi kepustakaan atau literatur yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku referensi, penunjang, dan media lainnya yang beredar seputar tema yang dibahas, dan juga mengambil sumber penunjang dari internet.

4.      TUJUAN DAN MANFAAT
1.  Mengetahui sejarah penemuan sel dalam dunia Biologi.
2.  Mengetahui definisi sel.
3.   Menemukan bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam sel dan fungsinya.
4.   Mengetahui perbedaan antara sel prokariotik dan eukarotik
5.  Mengetahui perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan.
6.   Mengetahui apa yang dimaksud dengan virus
7.  Mengetahui segala jaringan dan organ yang terdapat pada makhluk hidup dan peranannya





















BAB II
PEMBAHASAN

A.   SEL

1.       PERKEMBANGAN TEORI-TEORI SEL
 Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati.
Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.

Perkembangan penelitian tentang penemuan pada sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel yang dikemukakan diantaranya sebagai berikut.

a.      Sel merupakan kesatuan atau unit struktural makhluk hidup

Sel merupakan kesatuan atau unit struktural makhluk hidup, teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan Theodor Schwan (1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatan tentang sel ini, mereka menarik kesimpulan sebagai berikut.

1)      Tiap makhluk hidup terdiri dari sel

2)      Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup

3)      Organisme ber-sel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme ber-sel banyak

b.      Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup

Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori tentang sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.

c.       Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup

Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya). Sehingga dapat dikatakan bahwa sel adalah unit pertumbuhan makhluk hidup.

d.      Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup

Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat yang terdapat dalam inti sel atau nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup. Penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori mengenai sel sebagai berikut.

1)      Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan benda kecil terapung dalam cairan sel yang ia sebut nukleus. Nukleus sendiri merupakan inti dari sel.

2)       Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel yang sekarang disebut protoplasma. Protoplasma sendiri merupakan bagian hidup dari sel yang dikelilingi oleh membran sel.

3)      Johanes Purkinye (1787–1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma yang merupakan bagian dari sel untuk menamai bahan embrional sel telur.

Dalam ilmu biologi, sel merupakan kumpulan dari materi paling sederhana dengan ukuran kecil yg dapat hidup & merupakan unit penyusun dari semua makhluk hidup. Sel dapat melakukan semua aktivitas kehidupan & sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau biasanya disebut juga organisme uniseluler ( sel tunggal), sebagai contoh misalnya bakteri & amoeba.

Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, & manusia, merupakan organisme multiseluler (multi sel dimana multi berarti banyak) yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Sel pada tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya seperti pada tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma, sementara daerah di dalam sel disebut sitoplasma. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan & mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel memiliki susunan struktur yang disebut ribosom yang berfungsi dalam pembuatan protein yang nantinya akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia didalam sel tersebut.

Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yg secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan posisi dari DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau sebuah inti sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus atau inti sel. Hanya pada bakteri & arkea yang memiliki sel prokariotik, sementara protista, tumbuhan, jamur, dan hewan memiliki hanya memiliki sel eukariotik..

Diferensiasi pada sel menciptakan keberagaman dari jenis sel yang muncul selama perkembangan suatu organisme multiseluler dari sebuah sel telur yang sudah dibuahi. Misalnya pada mamalia yang berasal dari sebuah sel berkembang menjadi suatu organisme dengan ratusan jenis sel berbeda seperti otot, saraf, & kulit. Sel-sel dalam embrio yang sedang berkembang melakukan pensinyalan sel yang memengaruhi ekspresi gen sel & menyebabkan diferensiasi tersebut.


2.        PENGERTIAN DAN KONSEP TENTANG SEL
Seperti yang kita ketahui, istilah sel pertama kali dipakai oleh Robert Hooke, kirakira 300 tahun yang lalu, untuk ruang-ruang kecil seperti kotak yang dilihatnya pada waktu ia mengamati gabus dan bahan tumbuhan laign di bawah mikroskop. Kemudian, tahun 1839, fisiologiwan Purkinye memperkenalkan istilah protoplasma bagi zat hidup dari sel. Istilah protoplasma Purkinye tidak memberi pengertian kimiawi dan fisik yang jelas, tetapi dapat dipakai untuk menyebut semua zat yang terorganisasi dalam sel.

"Sel merupakan unit dasar terkecil dari struktur dan fungsi dalam kehidupan organisme atau makhluk hidup."
Sel merupakan unit terkecil organisme yang dapat melaksanakan fungsi hidup sendiri dan berreplikasi atau memperbanyak diri. Sel merupakan penyusun tubuh organisme. Berdasarkan jumlah sel yang dimiliki makhluk hidup, organisme dibedakan menjadi dua tingkatan, yaitu organisme unisel dan organisme multisel.
Ada beberapa makhluk hidup yang tubuhnya hanya terdiri atas satu sel. Meskipun hanya terdiri atas satu sel, makhluk hidup tersebut dapat melakukan semua fungsi kehidupan. Organisme ini juga mempunyai ciri-ciri sebagai makhluk hidup, misalnya makan, tumbuh, dan respons terhadap rangsangan. Selain makhluk hidup bersel satu, terdapat banyak makhluk hidup lainnya yang tubuhnya terdiri atas banyak sel. Masing-masing selnya mempunyai bentuk dan fungsi yang berbedabeda. Hal ini menunjukkan bahwa sel merupakan unit dasar struktural dan fungsional dari kehidupan.
Pada organisme unisel, tubuhnya terdiri atas satu sel sehingga seluruh kegiatan hidupnya dilaksanakan oleh sel itu sendiri. Contohnya, Amoeba, Paramecium dan Bakteri. Pada organisme multisel, tubuhnya tersusun atas banyak sel yang memiliki fungsi masing-masing.

3.        STRUKTUR DASAR SEL
Secara anatomis sel dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu membran plasma, sitoplasma dan organel sel  serta inti sel (nukleus).
a.       Membran Plasma
Membran sel (cell membrane, plasma membrane, plasmalemma) adalah fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel. Terutama untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma.
Membran plasma tersusun dari lipid bilayer, yaitu lapisan fosfolipid dengan protein yang menempel atau terbenam di antara lapisan tersebut.
Fosfolipid pada membran sel memiliki kepala yang polar (hidrofilik) dan dua ekor non polar (hidrofobik). Fosfolipid-fosfolipid ini tersusun dalam barisan dengan posisi kedua ekor saling berhadapan, sehingga daerah non polar membentuk region hidrofobik di antara kepala hidrofilik yang terletak di sebelah dalam dan luar permukaan membran. Keragaman protein yang ditemukan di antara membran bertanggung jawab untuk sebagian besar aktivitas membran.
Kolesterol merupakan komponen penting lain dari membran sel yang terbenam di dalam daerah hidrofobik di dalam regio ekor. Sebagian besar membran sel bakteri tidak mengandung kolesterol. Kolesterol menyebabkan fleksibilitas membran sel.
Protein, terbenam pada lapisan dalam, meskipun lebih banyak daerah hidrofilik dari protein tersebut ‘keluar’ ke dalam interior sel sama halnya dengan luar sel. Fungsi protein ini adalah sebagai gerbang yang akan menyebabkan molekul-molekul tertentu masuk maupun keluar sel dengan bergerak melewati daerah terbuka dari saluran protein. Protein integral ini kadang disebut protein gerbang. Permukaan luar dari membran kaya akan glikolipid, yang mempunyai ekor hidrofobik yang terbenam pada daerah hidrofobik dari membran dan kepalanya muncul keluar sel. Mereka bersama dengan karbohidrat terikat pada protein integral, dan berperan dalam pengenalan, semacam sistem identifikasi seluler.

b.      Inti Sel (Nukleus)
Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariota. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.


c.       Sitoplasma dan Organel Sel
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel.Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan). Organel Sel tersebut antara lain :

                        I.            Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma (RE) Memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. RE merupakan labirin membran yang sangat banyak sehingga meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. Fungsi RE bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada RE kasar dan RE halus. RE kasar ditempeli ribosom dan berfungsi untuk sintesis protein. Sedangkan RE halus tidak ditempeli ribosom dan berfungsi untuk sintesis lemak. Selain itu RE juga berfungsi sebagai alat transportasi molekul-molekul dari sel satu ke sel lain.
                     II.            Ribosom
Ribosom adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (RNP). Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada RE kasar, atau pada membran inti sel.
                  III.            Mitokondria
Mitokondria adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup, selain fungsi selular lain, seperti metabolisme asam lemak, biosintesis pirimidina, homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular dan penghasil energi berupa adenosina trifosfat pada lintasan katabolisme.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam mitokondria terdapat 'ruangan' yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.
                  IV.            Lisosom
adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
                     V.            Badan Golgi
Badan Golgi (aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.

                  VI.            Sentriol/Sentrosom
Sentriol merupakan perkembangan dari sentrosom, yaitu pusat sel, daerah dari sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus strukturnya berbentuk bintang yang berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Dari sentriol memancar benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan terjerat pada benang tersebut. Melalui benang gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosomberjalan menuju kutub masing-masing.

               VII.            Plastida
Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dikenal tiga jenis plastida yaitu:
1). Leukoplas, berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri dari Amiloplas (untuk menyimpan amilum), Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak) dan Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2). Kloroplas adalah plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3). Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya, Fikosianin (biru), Fikoeritrin (merah), Karoten (keemasan), Xantofil (kuning), Fukosatin (pirang).
Membran dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini membesar sehingga membentuk gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan mirip koin. Tumpikan tilakoid dinamakan grana.
            VIII.            Vakuola
Vakuola Adalah ruang dalam sel yang berisi cairan. Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya.
                  IX.            Peroksisom dan Glioksisom
Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H2O2 yang selanjutnya dipecah menjadi H2O + O2. Selain itu, juga berperan dalam mengubah lemak menjadi karbohidrat dan perubahan purin dalam sel. Organel ini banyak mengadung enzim oksidase dan katalase. Sedangkan glioksisom berperan dalam metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya siklus glioksilat.




4.        STRUKTUR SEL PROKARIOTIK (tdk ada membran inti):

Ø Sel prokariotik merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem endomembran sehingga sel tipe ini memiliki materi inti yang tidak dibatasi oleh sistem membran (membran dalam inti sel), tidak memiliki organel yang dibatasi oleh sistem membran. tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi punya struktur yang berfungsi sama yaitu mesosom dan kromatofor.
Contoh: bakteri dan ganggang biru.
ØMempunyai membran plasma, nukleoid (berupa DNA & RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom.

Bagian-bagian dari sel prokariotik (Escherichia coli):

a. Dinding sel:
à struktur: tersusun atas:
- polisakarida;
- lemak;
- protein.       
à fungsi: - sebagai pelindung;
- pemberi bentuk tetap;
- terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
b. Membran plasma:
à struktur: tersusun atas molekul lemak dan protein.
à fungsi: - sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan sekitar;
à mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan kedalam tubuh.
c. Sitoplasma:
à struktur: tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim.
à fungsi: Enzim, digunakan untuk mencerna makanan ekstraseluler dan melakukan metabolisme sel.
d. Mesosom:
à struktur: terdapat pada membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk organel
à fungsi: - sebagai penghasil energi
- terdapat enzim-enzim pernafasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi

e. Ribosom: à tempat berlangsungnya sintesis protein.
f. DNA (Asam deoksiribonukleat) à deoxyribonucleic acid.
à strukur: merupakan persenyawaan atas gula deoksiribosa, fosfat dan basa-basa Nitrogen.
à fungsi: - sebagai pembawa informasi genetik  yang merupakan sifat-sifat yang akan diwariskan pada keturunannya.
g. RNA (Asam ribonukleat) à ribonucleic acid.
à struktur: merupakan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA.
à fungsi: - membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA.

5.                STRUKTUR SEL EUKARIOTIK
Struktur Sel Eukariotik (memiliki membran inti):
Ø  sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran.
Ø  Memiliki organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, mikondria, dan lisosom.

a. Membran plasma:
à Tersusun dari: molekul lemak (2 lapis; terdapat di bagian tengah membran) dan protein (luar: protein perifer (protein tepi) yang menyusun tepi luar & dalam membran; selain itu ada protein yang menembus ke dalam 2 lapisan lemak (disebut protein integral).
à Fungsinya:
·         sangat penting untuk menjaga kehidupan sel.
·         Melindungi isi sel (mempertahankan isi sel);
·         Mengatur keluar masuknya molekul-molekul; (bersifat semipermeabel / selektif    permeabel; berarti hanya zat-zat tertentu yang dapat melewati membran)
·         Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel dimana bagian sel yang berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein; rangsang kimia, misal: hormon, racun, listrik, mekanik.

b.Sitoplasma: plasma sel
à Merupakan: cairan yang berada dalam sel selain nukleoplasma (plasma inti). Cairannya disebut sitosol, padatannya berupa organel-organel. Organel-organel tersebut memiliki struktur dan fungsi masing-masing yang khas yang membentuk satu kesatuan untuk mendukung aktivitas sel. Sitosol tersusun atas: air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, & ion-ion. Sitosol juga biasa disebut dengan matriks sitoplasma. Padatan sitoplasma terdiri dari organel-organel: yaitu: ribosom, mitokondria, & kompleks golgi. Mempunyai sifat fisik berubah-ubah karena mengandung protein. Dapat berupa fase sol (cair) & fase gel (gelatin, padat) hal tersebut tergantung kondisi sel.
à Fungsi Sitoplasma:
·         sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yg penting bagi metabolisme sel (enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein);
·         Tempat terjadinya pembongkaran & penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia. Contoh: Pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein, dan nukleotida. Sitoplasma selalu “mengalir” agar metabolisme berjalan dengan baik.


c. Nukleus: organel terbesar yang berada di dalam sel.
    Terletak di tengah sel & berbentuk bulat/oval. Kromosom tersusun atas protein & DNA (berfungsi untuk menyampaikan informasi genetik dan sintesis protein).
v  Fungsi:
-          sebagai pengendali seluruh kegiatan sel
-          pengatur pembelahan sel
-          pembawa informasi genetik (DNA) yang mewariskan sifat-sifat melalui pembelahan sel.

v  Nukleus terdiri atas:
- Membran Nukleus, à membran luar & dalam
Membran luar langsung berhubungan dengan RE, dan akhirnya ke membran sel.

- Nukleoplasma,
Disebut juga matriks nukleus (tersusun atas air, protein, ion, enzim, & asam inti) bersifat gel. Di dalamnya terdapat benang-benang kromatin (benang penyerap warna), pada saat proses mitosis maka benang kromatin tersebut tampak memendek dan disebut kromosom (tersusun atas protein dan DNA). Lalu DNA akan mentranskripsi diri menjadi RNA lalu dikeluarkan ke sitoplasma.

- Nukleolus.
   Disebut juga anak inti, terbentuk pada saat terjadi proses trankripsi di dalam nukleus. Jadi, nucleolus bukan organel tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang melakukan transkripsi


d. Sentriol:
à Dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan; pada fase tertentu dalam hidupnya sentriol memiliki silia/flagela dan hanya ditemui pada sel hewan.
à Cara pembelahan sel: sentriol terletak tegak lurus antar sesamanya, dekat nukleus; pada pembuluh motosis sentriol terbagi menjadi dua, tiap-tiap bagian menunjukkan kutub sel; maka terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub & berfungsi “menarik” kromosom menuju kutub masing-masing.

e. Retikulum Endoplasma:
à  Letaknya: memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma); maka disebut Retikulum Endoplasma (RE); hanya pada sel eukariotik.
à  Macam-macam Retikulum Endoplasma:
                                 I.          RE kasar; à berhadapan dengan sitoplasma dan ditempeli ribosom (maka tampak berbintil-bintil);
                              II.          RE halus; àtidak mengandung ribosom
à  Fungsi RE:
-          menampung protein yang dihasilkan oleh ribosom (masuk ke dalam rongga RE) untuk disalurkan pada kompleks golgi dan berakhir pada sel (RE KASAR);
-          mensintesis lemak dan kolesterol);
-          Menetralkan racun (detoksifikasi);
-          Transportasi molekul2 dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya

f. Ribosom:
à Ribosom merupakan komponen penting di dalam sel. Ukurannya berkisar 20-25 nm.
à tersusun atas: RNA-ribosom dan protein; tdk punya membran; ribosom tidak punya membran.
à Menurut bentuknya: maka ada ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil.
à Ribosom disintesis oleh nukleolus.
g. Badan Golgi:
à pada sel tumbuhan disebut diktiosom. Badan Golgi merupakan organel polimorfik, tersusun atas membran berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh, gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkok.
à Cara kerja badan golgi: RE menampung dan menyalurkan protein ke badan golgi, badan golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel.
à Fungsi Golgi:
- menambah glioksilat pada protein;
- sebagai organel sekretori;
- mensintesis (membentuk) glikopida;
- membentuk dinding sel tumbuhan;
- membentuk lisosom.


h. Lisosom:
(lyso = pencernaan; soma = tubuh) merupakan membran yg berbentuk kantong kecil yg berisi enzim hidrolitik (hidrolase) yang disebut lisozim; yang berfungsi untuk pencernaan intra sel (mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel). Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola dan ukuran diameternya kurang lebih 500nm.
1.      Pembentukan Lisosom:
Ø Enzim Lisosom / protein yang diproduksi oleh ribosom masuk ke RE lalu enzim dimasukkan ke dalam membran lalu dikeluarkan ke sitoplasma lalu menjadi lisosom;
Ø Selain itu ada yang enzim dimasukkan ke Golgi lalu dibungkus membran lalu dilepaskan di dalam sitoplasma.
2.      Proses pencernaan oleh lisosom:
Contoh: sel menelan benda asing berupa bakteri secara fagositosis kemudian bakteri dimasukkan ke dalam vakuola lalu didatangi lisosom, setelah membran lisosom & membran vakuola bersinggungan membran tersebut bersatu lalu enzim dari lisosom masuk ke vakuola dan mencerna bakteri.
Enzim lisosom tdk aktif mencerna jika membran lisosom pecah, jika membran pecah maka enzim lisosom akan keluar dari membran & mencerna sel itu sendiri.

i. Badan Mikro:
Terdiri atas :
1.      Peroksisom (dikandung banyak pada sel-sel yang banyak melakukan respirasi;
Contoh: Sel hati, ginjal, otot
mengandung enzim katalase, menguraikan hidrogen peroksida yang bersifat racun (H2O2) menjadi oksigen & air. Dan berperan dalam metabolisme lemak & fotorespirasi.
2. Glioksisom hanya pada sel tumbuhan; terutama pada jaringan yg mengandung lemak, seperti biji-bijian berlemak, menghasilkan enzim katalase dan oksidase yg berperan dalam proses metabolisme lemak, mengubah lemak menjadi gula. Menghasilkan energi yang diperlukan untuk perkecambahan biji.


j. Mitokondria:
Ø  Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP) karena berfungsi untuk respirasi. Secara umum mitokondria berbentuk butiranatau benang dan bersifat plastis (mudah berubah)
Ø  Mitokondria berkembang biak dengan membelah diri dari mitokondria sebelumnya (pembelahan pada bakteri). Memiliki dua membran: membran luar & dalam. Dimana membran luar mirip dengan membran plasma. Pada membran dalam terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk krista (membuat permukaan membran semakin luas sehingga proses respirasi menjadi semakin efektif) hal tersebut terjadi dalam membran dalam mitokondria dan matriks (tersusun atas air, protein, enzim respirasi, garam, DNA & ion-ion).
Ø  Reaksi Respirasi yang terjadi :
- reaksi dekarboksilasi oksidatif;
- daur Krebs;
- transfer elektron.

k. Mikrotubulus & Mikrofilamen:
Ø  Mikrotubulus: pada gelendong sel; berupa benang-benang spindel yg menghubungkan dua kutub sel pada waktu pembelahan (gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub masing-masing dikendalikan oleh mikrotubulus.) Selain itu berguna pula untuk penyusun sentriol, flagela, & silia. Atau secara umum dapat disimpulkan berguna pada pergerakan sel.
Ø  Mikrofilamen: merupakan benang-benang halus, tipis, dan memanjang. Memiliki dua protein yaitu aktin dan myosin yang banyak terdapat pada sel-sel otot dan membentuk rangka dalam pada sel.
Contoh:
v menyebabkan kontraksi pada sel-sel otot; tetapi apabila aktin dan miosin saling menjauh maka akan terjadi relaksasi;
v Amoeba: berperan dalam pembentukan pseudopoda, gerakan sel, gerakan sitoplasma, pembelahan sel yaitu terbelahnya sel menjadi 2 sel anak karena ditarik mikrofilamen yg menghubungkan membran.


6.       PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
Tabel Pembeda Sel Tumbuhan & Sel Hewan:
No.
Bagian sel
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
1.
Dinding sel
ada
Tidak ada
2.
Membran plasma
ada
Tidak ada
3.
Organel sel



a. nukleus
ada
Bagian terbesar/Ada

b. retikulum endoplasma
ada
ada

c. ribosom
ada
ada

d. badan mikro



Peroksisom
ada
ada

Glioksisom
ada
Tidak ada

e. kompleks golgi
Ada disebut diktiosom
ada

f. mitokondria
ada
ada

g. lisosom
Tidak ada
ada

h. sentriol
Tidak ada
ada

i. plastisida
ada
Tidak ada
4.
Vakuola
ada
Kecil/ tidak ada



6.1 SEL TUMBUHAN
a. Dinding Sel:
Yaitu bagian terluar sel. Dinding sel yg tersusun atas polisakarida (terdiri atas hemiselulosa & pektin). Dinding sel dibentuk oleh diktiosom.

Peran dinding sel sbg turginitas sel/kekakuan sel.Dinding sel membuat bentuknya sel tetap.
Noktah  à sel-sel yang bertetangga yang berhubungan melalui pori.
à Bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan.
Sel-sel yang bertetangga, diantara dinding selnya terdapat lamella tengah yang banyak menyandung kalsium & magnesium
Plasmodesmataàsitoplasma yang masuk ke sel lain membentuk seperti jaluran. Dinding sel terdiri atas:
·      Primer à tersusun atas selulosa,hemiselulosa,pectin
Selulosa terdiri dari mikrofibril/ serat-serat panjang yg berdaya renggang kuat. Sel yang hanya mempunyai dinding sel primer: sel-sel muda yang sedang tumbuh, sel parenkima, sel kolenkima
·      Sekunder à tersusun atas selulosa yang lebih banyak daripada primer, juga hemiselulosa, lignin. Biasanya dinding sel yang tersusun selulosa mengalami penambahan lignin yang keras & kaku.
Contoh: Kumpulan yang mati menjadi sel kayu
Misalnya: sel xylem yg ada pada batang : pengerasan pada sel sklerenkim yg membuat sel menjadi batu/ sklereid seperti batok kelapa

b. Plastida:
Yaitu organel yg mengandung pigmen. Macam2 plastisida:
Ø  Kromoplas
Yaitu plastisida mengandung pigmen merah, jingga / kuning Contohny: pada tomat, apel
Ø  Leukoplas
Yaitu plastisida yg tidak mengandung warna.
Biasanya ada pada jaringan tumbuhan yg tidak terkena cahaya, sel embrional, empelur batang, bagian tumbuhan di dalam tanah yg berwarna putih.
Ø  Amiloplas
Yaitu plastisida yg mengandung amilum.
Ø  Kloroplas
Yaitu plastisida mengandung klorofil.
Terdapat di autotrof yg eukariotik & sel yg berklorofil(ganggang, lumut, tumbuhan paku)
Memiliki membran rangkap:
à membran luar: permukaan rata, fungsi: mengatur keluar masuk zat.
à membran dalam: membungkus cairan kloroplas yang disebut stroma melipat ke arah   dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang disebut tilakoid. Tilakoid yang bertumpuk-bertumpuk, membentuk tumpukan seperti uang logam disebut grana. Pada permukaan dalam tilakoid terdapat kumpulan partikel yang tersusun berderet disebut kuantosom.
à Fungsi klorofil: menangkap energi cahaya matahari Energi tsb digunakan untuk memecah molekul air yg kemudian direaksikan dengan karbon dioksida menjadi gula dan oksigen. Air yg dihasilkan adalah molekul air baru yg terbentuk selama proses fotosintesis.
c. Vakuola:
Pada sel tumbuhan bersifat menetap. Biasanya ada pada sel2 parenkima, kolenkima.
àFungsi: 1. Tempat cadangan makanan Amilum & gula disimpan di vakuola, jka diperlukan dapat digunakan kembali. Contoh: akar ketela pohon(tepung) & di batang tebu(gula).
2. Menyimpan pigmen Dalam vakuola pada sel-sel mahkota bunga ada pigmen merah, biru, kuning, dll. Itu sebabnya mahkota bunga berwarna warni.
3. Menyimpan minyak asiri Minyak asiri tergolong minyak eteris. Sampai sekarang, belum diketahui guna minyak ini untuk tumbuhan. Contoh: minyak kayu putih, peppermint,aroma harum pada bunga.
4. Menyimpan sisa metabolisme Sisa metabolisme tidak bisa dikeluarkan tumbuhan, oleh karena itu disimpan di vakuola. Misal:Asam oksalat, alkaloid, getah karet



6.2  SEL HEWAN
Ciri khas sel hewan memiliki sentrosom, yaitu kedua sentriol berada pada satu tempat. Saat pembelahan sel, tiap sentriol memisahkan diri menuju kutub berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang menjerat kromosom

B.   VIRUS
1.      DEFINISI VIRUS
Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus merupakan suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati karena ia dapat dikristalka, sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang., Para ahli biologi terus mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya partikel tersebut dikelompokkan sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu virus.Virus merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri.
Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang. Partikel virus secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari asam nukleat yang dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion tidak melakukan aktivitas biosinteis dan reproduksi. Pada saat virion memasuki sel inang, baru kemudian akan terjadi proses reproduksi. Virus ketika memasuki sel inang akan mengambil alih aktivitas inang untuk menghasilkan komponen-komponen pembentuk virus.
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen. Berdasarkan sifat hidupnya maka virus dimasukan sebagai parasit obligat, karena keberlangsungan hidupnya sangat tergandung pada materi genetic inang.
2.      Ciri-ciri dan sifat Virus
1.   Ukuran Virus
Ukuran virus lebih kecil dibandingkan dengan sel bakteri. Ukurannya berkisar dari 0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 μm = 1/1000 mm). Unit pengukuran virus biasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000 mikrometer dan seperjuta milimeter. Virus cacar merupakan salah satu virus yang ukurannya terbesar yaitu berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus terkecil yang hanya berukuran 28 nm.
2.      Struktur Virus
Partikel virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk maupun komposisi kimiawinya. Bentuk-bentuk virus yang sudah diketahui ada yang serupa bola, berbentuk kotak, berbentuk batang, dan ada yang seperti hurut T. Struktur utama virus adalah asam nukleat yang dapat berupa RNA (Ribonucleic acid) atau DNA (Deoxyribonucleic acid) dan tak pernah keduanya. Asam nukleat ini dikelilingi oleh subunit protein yang disebut kapsomer. Susunan kapsomer-kapsomer tersebut membentuk mantel dinamakan kapsid. Kapid dan asam nukleat Virus dinamakan nukleokapsid. Beberapa virus memiliki struktur yang lebih kompleks seperti adanya pembungkus khusus berupa membran. Membran yang menyusun virus ini merupakan membran lipid bilayer dan protein, biasanya glikoprotein. Beberapa virus memiliki struktur yang lebih kompleks lagi. Virus yang strukturnya paling rumit adalah virus bakteriofage. Misalnya bakteriofage Tempat yang menyerang bakteri Escherichia coli, memiliki ekor yang merupakan struktur kompleks. Ekor Tempat disusun oleh lebihd dari 20 macam protein dan kepalanya disusun oleh beberapa protein lainnya.

 







                       
                        a                                                          b                                              c
Gambar 1 berbagai bentuk virus a) virus nukleokapsid; b) virus bermembran;c) virus Tempat (bakteriofage)

3.      Klasifikasi virus Para ahli virus mengelompokkan virus berdasarkan aspek-aspek tertentu, yaitu:
1. Berdasarkan jenis inang yang diinfeksi, seperti
a. virus tanaman contoh: Tobacco mozaic virus (TMV) sejenis virus yang menyerang daun tembakau, Potato Yellow dwarf virus (virus kentang kuning)
b. vurus hewan, contoh : Rhabdovirus yang menyebabkan rabies pada anjing, NCD (New Castle Disease) yang menyebabkan penyakit tetelo pada unggas
c. virus manusia, seperti, polio, influenza, hepatitis, AIDS , SARS dan flu burung.
d. virus bakteri: bakteriofage tempat
2. Berdasarkan jenis asam nukleat yang dikandung oleh virus:
a. virus RNA, contoh:virus influenza, virus HIV, corona virus (virus SARS), virus H5N1 (penyebab flu burung) dsb.
b. Virus DNA, seperti poxvirus, herpesvirus, adenovirus dsb.

4.      Mengembangbiakan virus
Virus sebagai makhluk hidup dapat dikembangbiakan di suatu laboratorium dengan teknik tertentu, seperti:
a.       Kultur sel atau jaringan Kultur sel diperoleh dengan cara menumbuhkan sel yang diambil secara aseptik dari organ tubuh hewan percobaan. Sel dari organ tersebut kemudian dipisah-pisahkan dengan menggunakan enzim yang kemudian ditumbuhkan pada permukaan cawan petri. Sel-sel tersebut kemudian menghasilkan substrat semacam glikoprotein yang berfungsi untuk menempelkan sel pada permukaan meida setelah diinkubasi pada temperatur ruangan. Media yang digunakan untuk kultur sel terdiri dari asam amino, vitamin, garam, gula dan buffer bikarbonat. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, maka ke dalam medium ditambahkan serum dalam jumlah yang sedikit
b.      embrio ayam Virus dapat dikembangbiakan pada telur ayam yang sudah berisi embrio dengan cara menyuntikkan biakan virus tersebut dengan alat khusus dan kemudian diinkubasikan, sehingga terbentuklah virus-virus baru.

5.       Reproduksi Virus
Virus dapat memperbanyak diri bila partikel virus menginfeksi inang untuk mensintesa semua komponen yang diperlukan dan membentuk lebih banyak partikel virus. Komponen-komponen tersebut kemudian dirakit menjadi bentuk struktur virus dan partikel virus yang baru dibentuk itu harus keluar dari sel inang untuk dapat menginfeksi kembali sel-sel lain. Berdsarkan tahap akhir setelah asam partikel virus berada dalam sel inang akan terjadi dua kemungkinan ada yang mengalami siklus litik (sel inang pecah dan partikel virus keluar) dan ada yang permanen tetap dalam DNA sel inang berupa siklus lisogenik. Tahapan reproduksi virus secara umum dilakukan dalam tujuh langkah, yaitu:
1)      Adsorpsi (penempelan) dari partikel virus (virion) pada sel inang yang sesuai.
2)      Penetrasi (injeksi)dari virion atau asam nukelat virus ke dalam sel inang.
3)      Tahap awal replikasi (Eklipse) dari asam nukleat virus, dalam peristiwa ini mesin bioseintesa sel inang diambil alih untuk memulai sintesa asam nukleat virus, enzim-enzim spesifik virus mulai dihasilkan dalam tahap ini.
4)      Replikasi dari asam nukleat virus
5)      Sintesa dari protein sub unit dari mantel virus
6)      Perakitan dari asam nukleat dan protein sub unit (dan komponen membran pada virus bermembran) kedalam partikel virus.
7)      Pelapasan partikel virus yang matang dari sel (lisis).

C.    JARINGAN DAN ORGAN

1.      JARINGAN dan ORGAN PADA HEWAN
1.1  Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sejenis baik struktur maupun fungsinya
berikut zat interselulernya. Meskipun sangat kompleks, pada mammalia diketahui 4 jenis
jaringan utama, yaitu :
1. jaringan epitel,
2. jaringan ikat (jaringan penyambung),
3. jaringan otot, dan
4. jaringan saraf.            
Keempat jaringan utama tersebut tidaklah terpisah satu sama lain atau membentuk satu
kesatuan tersendiri akan tetapi biasanya saling berhubungan satu sama lain dan dalam
perbandingan yang berbeda-beda membentuk berbagai organ dan sistem tubuh.

A.    Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya, baik di sebelah luar maupun bagian dalam (kulit, dinding usus, pembuluh darah), berupa lapisan
meristematik. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang rapat berdekatan satu sama lain dengan
sedikit zat interselulernya. Jaringan epitel tidak mempunyai pembuluh darah. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai pensuplai nutrien/zat makanan dan mengeluarkan sampah metabolisme terletak pada jaringan ikat yang berada di bawahnya.
Jaringan epitel berasal dari ketiga lapisan benih embrio. Sebagian besar jaringan epitel yang melapisi kulit, mulut, hidung, dan anus berasal dari lapisan ektodermal. Jaringan epitel yang melapisi sistem pernafasan, saluran pencernaan, dan kelenjar pencernaan berasal dari endoderm. Sedangkan jaringan epitel yang terdapat pada ginjal berasal dari mesoderm. Jaringan epitel memiliki fungsi antara lain: menutupi dan melapisi permukaan (misalnya kulit), absorpsi (misalnya dinding bagian dalam dari usus), sekresi (misalnya sel epitekelenjar), sensoris (misalnya neuroepitel), dan kontraktil (misalnya sel mioepitel).
Sel-sel epitel pada bagian dasarnya berhubungan dengan jaringan lain dibagian
bawahnya yang disebut dengan membran basalis. Di bawah membran basalis terdapat jaringan ikat yang berfungsi sebagai tempat melekat jaringan epitel ke jaringan lain di bawahnya.

a.      Klasifikasi jaringan epitel
Sel epitel biasanya digolongkan menjadi dua golongan utama menurut struktur dan
fungsinya: epitel penutup dan epitel kelenjar. Pembagian ini masih kurang tepat, karena ada
jaringan epitel penutup yang dapat berfungsi sebagai kelenjar misalnya epitel permukaan lambung.
1) Epitel penutup
Jaringan epitel penutup merupakan jaringan yang sel-selnya tersusun dalam lapisan
seperti membran yang menutupi permukaan luar atau melapisi rongga tubuh.
Pengelompokannya berdasarkan jumlah lapisan sel dan morfologinya.
Epitel penutup terdiri atas :

(a) Epitel selapis pipih, terdiri dari selapis sel yang bentuknya pipih sehingga sangat baik untuk proses difusi, osmosis dan filtrasi. Epitel jenis ini terdapat antara lain pada alveoli paru-paru, glomelurus ginjal, lapisan terdalam pembuluh darah dan jantung. Epitel jenis ini terdapat pada bagian tubuh yang terlindung dan jarang mengalami pergesekan yang kuat.
(b) Epitel selapis kubus, merupakan epitel selapis dengan bentuk selnya berupa kubus. Antara lain terdapat pada saluran ginjal, permukaan saluran pernafasan dan kelenjar-kelenjar. Fungsinya untuk sekresi dan absorpsi.
(c) Epitel selapis silindris, merupakan epitel selapis dan silindris dengan inti sel terletak agak ke basal. Terdapat pada usus dan empedu. Berfungsi sebagai sesekresi,proteksi, dan absorpsi.
(d) Epitel berlapis pipih, merupakan epitel yang berlapis-lapis dan epitel yang paling luar berbentuk pipih, sel-sel pada lapisan dalam berbentuk kubus atau silindris.Karena berlapis-lapis maka tahan terhadap lingkungan luar dan terhadap gesekan. Sel-sel di bagian basal membelah secara mitosis dan mendorong sel-sel lama ke arah permukaan, makin terdorong ke arah permukaan makin jauh dari pembuluh darah, maka sel-sel akan kehilangan air, akibatnya sel menjadi keras dan pipih, mati, dan bila telah mencapai permukaan tubuh akhirnya terkelupas. Pada permukaan kulit tubuh kita, lapisan epitel terluar mengandung keratin, suatu protein yang kuat, liat, dan kedap air untuk melindungi tubuh kita. Sedangkan padapermukaan-permukaan basah misalnya mulut, lidah, oesofagus, dan vagina lapisan luar tidak berkeratin.
(e) Epitel berlapis kubus, sel-selnya terdiri atas 1-2 lapisan dan berbentuk kubus. Terdapat pada kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang, berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
(f) Epitel berlapis silindris, selnya berlapis-lapis dan sel-sel yang paling atas berbentuk silindris. Terdapat pada saluran urethra pria dan kelenjar mammae wanita. Berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
(g) Epitel transisional, merupakan epitel berlapis-lapis tetapi sel paling atas cenderung  berbentuk bulat dan besar, bila direnggangkan sel-sel tersebut tidak robek dan menjadi pipih. Terdapat pada kantung kemih. Berfungsi sebagai proteksi.
(h) Epitel berlapis semu, sel-sel epitelnya satu lapis semuanya melekat pada membrana basalis tetapi hanya sebagian sel yang mencapai permukaan. Terdapat pada saluran kemih pria dan tuba eustachius.

2) Epitel kelenjar
Jaringan epitel kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang dikhususkan
untuk menghasilkan suatu getah sekresi yang komposisinya berbeda dengan darah atau cairan antarsel. Bila getah sekresinya dikeluarkan ke dalam satu saluran kelenjar atau langsung ke permukaan tubuh (misalnya sel goblet), disebut kelenjar eksokrin contoh hasil sekresinya yaitu lendir, air liur, enzim dan sebagainya. Sedangkan bila getah sekresinya dimasukan ke dalam darah, disebut kelenjar endokrin. Hasil sekresinya berupa hormon. Secara struktural sel-sel kelenjar disebut tubulus bila berbentuk tabung dan disebut acinous bila berbentuk labu (botol).
Secara fungsional sel-sel kelenjar dikelompokkan menjadi holokrin, apokrin dan merokrin. Holokrin, bila getah yang disekresikan terkumpul dalam sitoplasma kemudian sel
mati dan isinya disekresikan, sel yang mati akan diganti oleh sel-sel yang baru. Contohnya kelenjar sebasea pada kulit. Apokrin, bila getah yang disekresikan terkumpul pada bagian ujung sel (apex). Bagian ini kemudian dilepaskan membentuk zat yang disekresikan, kemudian sel mereparasi diri. Contohnya kelenjar mammae. Merokrin, bila zat-zat yang disekresikan dibentuk dan dikeluarkan dari sel ke dalam salurannya dan sel tidak ikut mati. Contohnya kelenjar pankreas dan kelenjar ludah.

A.    Jaringan ikat
Jaringan ikat bertanggung jawab untuk memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Karena mempunyai fungsi mekanik, jaringan ikat terdiri atas matriks yang menghubungkan dan mengikat sel dan organ akhirnya memberikan sokongan pada tubuh. Jaringan ikat dengan fungsi seperti itu tidak ditemukan pada permukaan luar tubuh, mengandung banyak pembuluh darah kecuali rawan. Secara umum sel-selnya berjarak jauh satu sama lain dengan zat interselulernya (matriks) yang banyak. Zat interselulernya terdiri atas cairan dan serat-serat yang diproduksi oleh sel-sel jaringan ikat. Pada rawan zat interselulernya kuat tetapi lentur. Pada tulang sangat keras karena mengandung garam-garam kapur.
Ada tiga jenis serabut utama jaringan ikat yaitu serabut kolagen (tidak elastis tetapi
memiliki kelenturan yang lebih besar dari baja, terdiri atas serat-serat protein kolagen), serabut elastin (terdiri atas protein elastin, lebih halus dari kolagen, sangat elastis), dan serabut retikulin (sangat halus, terdiri atas protein kolagen dan glikoprotein). Serabut tersebut didistribusikan secara tidak merata tergantung pada sifat jaringan ikat itu sendiri. Selain serabut-serabut tersebut di atas, jaringan ikat tersusun oleh sel-se tertentu. Sel-sel tersebut: fibroblast (menghasilkan serabut-serabut dan zat interseluler), makrofag
(memfagositosis bakteri dan jaringan yang rusak), melanosit (menghasilkan pigmen melanin), sel plasma (menghasilkan antibodi), mast sel (menghasilkan anti koagulan heparin), leukosit (terutama basofil, eosinofil, dan limfosit), sel adventitial (berperan dalam regenerasi sel-sel yang rusak) dan sel adiposa (penyimpanan lemak netral).
Fungsi utama jaringan ikat ialah sebagai proteksi, penunjang, dan mengikat berbagai
jenis jaringan dan organ. Sel-sel jaringan ikat dapat meyimpan lemak, bersifat fagositosis terhadap bakteri dan sel-sel yang sudah mati, membentuk anti bodi dan anti koagulan.Ada beberapa jenis jaringan ikat, dikelompokkan berdasarkan pada komponen yang menonjol di dalam jaringan tersebut atau suatu sifat struktural jaringan tersebut,terdiri atas jaringan ikat embrionik dan jaringan ikat dewasa.

a. Jaringan ikat embrionik, terdapat sewaktu dalam perkembangan embrio, disebutmesenkim, dari sinilah semua jaringan ikat lainnya akan diturunkan.
b.        Jaringan ikat dewasa, terdiri atas :

1) Jaringan ikat longgar, zat interselulernya setengah cair dengan serabut-serabut yang jarang, terdapat pada daerah di sekitar pembuluh darah, saraf, sepanjang membrana mukosa, dan dermis.
2) Jaringan ikat padat, serabut kolagen jumlahnya lebih menonjol sehingga sering disebut jaringan kolagen. Terdapat pada lapisan sub mukosa, dermis kulit, dan di daerah jaringan penyambung pada organ-organ.
3) Jaringan ikat elastis, mengandung serabut elastin yang tebal dan sejajar, dapat ditemukan pada arteri, trakea, paru-paru, dan di dalam ligamen kuning kolumna vertebralis.
4) Jaringan ikat retikulin, mengandung banyak serabut retikulin, banyak ditemukan antara lain dalam organ yang menghasilkan sel darah.
5) Jaringan lemak, merupakan jaringan ikat jarang, dapat ditemukan pada daerah sekitar mata, ginjal, dan jantung, fungsi untuk melindungi organ-organ tersebut. Jaringan lemak yang lain berfungsi sebagai cadangan energi dan menahan panas/mengurangi pengeluaran panas tubuh melalui kulit.
6) Jaringan ikat cair, jaringan ini berupa darah, zat antar selnya berupa plasma darah dan selnya terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit.

5. Jaringan otot
Jaringan otot bertanggung jawab untuk gerakan tubuh. Jaringan otot mengandung sel-sel khusus yang hanya memerankan satu fungsi utama yaitu kontraksi. Berbeda dengan jaringan epitel atau jaringan ikat yang mempunyai berbagai fungsi. Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan dan mempunyai 4 sifat yaitu: elastis, dapat diregangkan, dapat dirangsang, dan dapat berkontraksi. Dengan fungsi utamanya yaitu kontraksi, otot dapat menghasilkan pergerakkan (gerakan anggota badan, denyut jantung, peristaltik usus), menahan postur tubuh untuk posisi tertentu, dan menghasilkan panas untuk mempertahankan temperatur tubuh.

a. Otot polos, dikenal juga dengan otot visceral (alat-alat dalam). Terdiri dari kumpulan sel fusiformis, setiap sel memiliki satu inti yang pipih yang terletak di bagian tengah sel, memiliki mikrofilamen aktin dan miosin yang letaknya tidak beraturan sehingga tidak terlihat lurik. Proses kontraksinya lambat dan tahan lama, tidak dibawah pengendalian kemauan sadar (involunter). Terdapat pada alat-alat dalam seperti pada saluran pencernaan, hati dan lain sebagainya.
b. Otot lurik, dikenal juga sebagai otot rangka. Terdiri atas berkas-berkas sel silindris sangat panjang, berinti banyak yang terletak di pinggir, memiliki mikrofilamen aktin dan miosin yang tersususn secara teratur sehingga terlihat lurik. Kontraksinya cepat dan tidak tahan lama, serta dibawah pengendalian kemauan yang disadari (volunter). Terdapat melekat pada tulang.
c. Otot jantung, seperti sel-sel otot rangka, dengan aktin dan miosin yang tersusun teratur Sel otot jantung berbentuk segi empat dengan satu inti di bagian tengah sel, sel-selnya bisa
bercabang, mengandung sarkoplasma (sitoplasma sel otot tanpa miofibril/mikrofilamen) yang jelas. Satu sel dengan sel yang lainnya dibatasi oleh sarkolemmma (membran sel) tebal yang melintang yang disebut dengan cakram interkalar, struktur ini hanya ditemukan pada otot jantung, berperan memperkuat otot jantung dan membantu dalam konduksi impuls. Kontraksinya tidak dibawah kemauan secara sadar (involunter), kuat dan berirama.

6. Jaringan Saraf
Jaringan saraf didistribusikan di seluruh tubuh sebagai suatu jaringan komunikasi terpadu. Jaringan saraf memiliki fungsi khusus yaitu untuk membentuk dan menjalarkan impuls. Walapun sangat rumit, jaringan saraf secara struktural terdiri dari sel saraf atau neuron, yang biasanya menunjukkan banyak juluran yang panjang dan sel glia atau neuroglia, merupakan bagian yang menyokong dan melindungi neuron dan ikut serta dalam aktivitas saraf, pensuplai nutrisi saraf, dan proses pertahanan sistem saraf pusat. Neuron merupakan satuan anatomis dan fungsional yang berdiri sendiri dengan sifat-sifat morfologi yang rumit. Umumnya neuron terdiri atas 3 bagian yaitu badan sel, dendrit dan akson. Badan sel, terdiri atas nukleus dan nukleoleus yang dikelilingi oleh sitoplasma, berperanan sebagai pusat aktivitas sel dan juga dapat menerima rangsang. Pada sitoplasma sel saraf dewasa tidak ditemukan adanya sentrosom sehingga tidak dapat bermitosis. Dendrit, merupakan tonjolan badan sel yang berfungsi meghantarkan impuls ke arah badan sel dari pusat rangsang lingkungan, dari epitel sensoris, atau dari neuron lainnya.
Akson (neurit), merupakan tonjolan badan sel juga berfungsi untuk menghantarkan impuls dari dari badan sel ke sel yang lain (sel saraf, otot, atau kelenjar). Bagian ujung akson biasanya bercabang dan membentuk percabangan terminal. Tiap-tiap cabang dari percabangan ini berakhir pada sel berikutnya dengan membentuk pelebaran yang disebut dengan bonggol akhir (end bulb), yang mempermudah penghantaran informasi ke sel berikutnya dalam rangkaian tersebut (biasanya ujung akson tersebut menghasilkan zat neurotransmiter seperti asetilkolin).

1.2  Organ
Pada semua hewan kecuali hewan paling sederhana (Porifera) dan beberapa hewan Cnidaria (Coelenterata), jaringan-jaringan yang berbeda saling bekerja sama membentuk organ. Pada beberapa organ seperti kulit hewan vertebrata, organ ini antara lain tersusun oleh lapisan epidermis yang dibangun oleh epitel berlapis banyak menanduk dan lapisan dermis yang dibangun oleh jaringan ikat. Begitupula organ-organ lainnya seperti lambung, usus hati, ginjal dan lain sebagainya, paling tidak organ-organ tersebut disusun oleh dua jenis jaringan yang berbeda dari empat jenis jaringan yang ada.
A.  Sistem organ
Tingkat organisasi berikutnya adalah sistem organ. Sistem organ merupakan bagian yang menyusun individu. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ. Sistem organ memiliki struktur dan fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ saling tergantung satu sama lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada hewan khususnya pada mammalia ada 11 sistem organ yang menyusun individu seperti diuraikan di bawah.

1. Sistem Pencernaan, komponen utamanya: mulut, faring, lambung, usus halus, hati, pankreas, anus. Fungsi utamanya pengolahan makanan sehingga makanan tersebut dapat dimanfaatkan oleh tubuh (aktivitasnya meliputi : menelan, mencerna, penyerapan, dan pembuangan).
2.    Sistem sirkulasi (peredaran ), komponen utamanya: jantung, pembuluh darah, dan darah. Fungsi utamanya adalah distribusi bahan-bahan internal.
3.    Sistem repirasi, organ utamanya: paru-paru, trakea dan saluran pernafasan lainnya. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas (pengambilan oksigen, pembuangan karbon dioksida).
4.    Sistem kekebalan dan limfatik, komponen utamanya: sumsum tulang, nodus limfa, dan sel darah putih. Fungsi utamanya pertahanan tubuh (perlawanan terhadap infeksi dan kanker).
5.    Sistem ekskresi, komponen utamanya: ginjal, ureter, kandung kemih, uretra. Fungsi utamanya pembuangan sisa metabolisme, pengaturan keseimbangan osmotik darah.
6.    Sistem endokrin, komponen utamanya adalah hipofisis (pituitari), tiroid, pankreas dan kelenjar penghasil hormon lainnya. Fungsi utamanya koordinasi aktivitas tubuh (misalnya pencernaan, metabolisme).
7.    Sistem reproduksi, organ utamanya adalah ovarium, testes dan organ-organ terkait, Fungsi utamanya adalah reproduksi.
8.    Sistem saraf, organ utamanya: otak, sumsum tulang belakang, sel saraf, dan organ sensoris. Fungsi utamanya koordinasi aktivitas tubuh seperti deteksi stimulus dan formulasi atau penentuan respon terhadap stimulus.
9.    Sistem integumen, organ utamanya adalah kulit dan organ aksesorisnya (rambut, kuku, dan kelenjar kulit). Fungsi utamanya penyokong tubuh, perlindungan terhadap cidera mekanis, infeksi dan kekeringan.
10.  Sistem rangka, organ utama adalah rangka tubuh (rangka aksial, rangka apendikular, tulang dan rawan). Fungsi utamanya penyokong tubuh, dan perlindungan organ-organ dalam.
11.   Sistem otot, organ utamanya: otot rangka dengan fungsi utamanya pergerakan, lokomosi
2.     JARINGAN PADA TUMBUHAN
2.1 JARINGAN dan ORGAN PADA TUMBUHAN
1.      JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional (terus menerus membelah). Ciri-ciri meristem misalnya sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala arah.



Jaringan Meristem terdiri atas 2 bagian, yaitu :
·         Meristem Primer
    1. berkembang dari sel embrional
    2. letaknya pada kuncup, ujung akar, batang dan cabang
    3. fungsinya memungkinkan akar dan batang bertambah panjang (pertumbuhan primer)

·         Meristem Sekunder
    1. berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami differensiasi dan spesialisasi
    2. terdapat pada kambium
    3. fungsinya memungkinkan batang bertambah besar (pertumbuhan sekunder/melebar)

2.      JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi sel-sel jaringan meristem.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya jaringan dewasa sebagai berikut :
a.       jaringan epidermis, terdapat di permukaan organ tubuh tumbuhan.( akar, batang, daun, bunga, buah dan biji)
b.      jaringan parenkim, umumnya sel-sel besar, kaya akan ruang antara sel,       disebut  sebagai jaringan dasar. Pada daun ada 2 macam yaitu parenkim palisade dan parenkim bunga karang (spons)
c.       jaringan penyokong, mengokong berdirinya tubuh tumbuhan, diantaranya  jaringan kolenkim dan sklerenkim
d.      jaringan pengangkut, terdiri atas floem dan xilem.

3.      JARINGAN PENYOKONG
Merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Disebut juga jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selnya yang telah mengalami spesialisasi. Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
·         Jaringan kolenkim yaitu jaringan penyokong  atau penguat pada organ tubuh muda. Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas, makin sederhana deferensiasinya makin banyak kloroplasnya, sehingga menyerupai parenkim.
·         Jaringan Sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa. Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh bagian  dindingnya mengalami penebalan sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku daripada sel kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat  memanjang. Sel sklerenkim dibedakan menjadi  dua bentuk yaitu serat (fiber) dan sklereid

4.      JARINGAN PENGANGKUT
Jaringan pengangkut atau berkas vaskuler merupakan jaringan yang berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai daun, serta mengangkut hasil fotosintesis  dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Berdasarkan fungsinya jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem dan floem.
·         Xylem atau pembuluh kayu adalah jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa tipe sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kayu. Xylem tersusun oleh parenkim xilem, serabut xilem, trakeid, dan unsur  pembuluh.

·         Floem atau pembuluh tapis merupakan jaringan yang tersusun oleh sel-sel hidup dengan tipe yang berbeda.Floem tersusun oleh  parenkim floem, serabut floem, pembuluh tapis, sel pengiring (hanya terdapat pada Angiospermae ).

2.2 
BUNGA
DAUN
AKAR
BATANG
BUAH

ORGAN TUMBUHAN
BAB III
PENUTUP

1.      KESIMPULAN

Ilmu Biologi memiliki banyak bagian dan aspek yang menjadi penyusun penting di dalamnya, salah satunya adalah sitologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk sel. Yang merupakan salah satu unit dasar kehidupan. Secara umum sel dapat didefinisikan sebagai satuan organisasi terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Hingga saat ini, penelitian masih terus dilakukan untuk dapat mengetahui lebih jauh apa dan bagaimana sebenarnya sel itu.
Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
Pada umumnya, sel memiliki bagian-bagian seperti membran sel, inti sel (nucleus), sitoplasma dan organel sel. Organel sel diantaranya reticulum endoplasma, ribosom, mitokondria, lisosom, badan golgi, sentriol plastida dan vakuola.
Virus juga merupakan unit dasar kehidupan. Dimana virus merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri.
Virus terdiri atas virus tanaman, virus hewan, virus manusia, virus DNA, dan virus RNA Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sejenis baik struktur maupun fungsinya berikut zat interselulernya sedangkan Sistem organ merupakan bagian yang menyusun individu. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ. Sistem organ memiliki struktur dan fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ saling tergantung satu sama lain baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.      SARAN

Untuk memperlancar pembuatan laporan maka disarankan untuk mencari referensi sebanyak  mungkin baik dari buku maupun dari literatur lainnya sepert jurnal dan pencarian melalui internet.

DAFTAR PUSTAKA:
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com

0 komentar: