Rabu, 15 Juli 2015

Jalan ku Tak semahal Jalan Kote


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com

video kebersamaan

XII IPA 3
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com

Contoh Skenario Film/Drama

berikut ini adalah salah satu contoh skenario film/Drama yang berupa bahasa indonesia beserta terjemahan bahasa inggrisnya

selamat membaca :) :)






SKENARIO FILM
TANPA JUDUL
1.     Rahma Mulya : Komandan Polisi
2.     Sukirman : Bos Mafia
3.     Nur Ismi .M. : Anggota Kepolisian Kijang 1
4.     Narni Sumardi : Anggota Kepolisian Kijang 2
5.     Fikrang : Anggota Kepolisian Kijang 3
6.     Najwa Salsabilah .M. : Anggota Kepolisian Koordinasi Strategi
7.     Nur Ulfa Sari : Anggota Mafia
8.     St. HaFidah : Anggota Mafia
EXT. MARKAS MAFIA
Para gerombolan mafia tengah berkumpul sambil bermain kartu. 2 orang wanita yang merupakan anggota mafia datang sambil membawa sebuah kardus berisi narkoba.
Ulfa : bos ini paket dari singapura yang kemarin di pesan sudah datang
Sukirman : oooo bagus, kemarikan
Fida : ini bos
(menyerahkan kardus yang berisi narkoba)
Sukirman : wah bagus sekali
(memegang sebungkus narkoba sambil membolak-balikkan kemasan itu)
Sukirman : bawa ke gudang
Ulfa dan Fida : baik bos
EXT MARKAS POLISI
Suasana di siang hari sebuah markas polisi, seorang anggota polisi mendapat telepon kemudian melaporkan apa yang di informasikan padanya lewat telepon pada pimpinannya.
Najwa : lapor komandan, baru saja saya mendapat informasi bahwa mafia-mafia mulai berkeliarandi mana-mana. Mereka mulai banyak menyelundupkan narkoba dan sasarannya adalah kota-kota besar.
Mulya : kumpulkan semua pasukan, kita buat strategi penyergapan
Najwa : baik komandan
EXT. LAPANGAN
Semua anggota kepolisian yang akan bertugas dalam penyergapan para mafia di kumpulkan di lapangan. Semuanya berbaris rapi dan di depan mereka semua telah berdiri seorang komandan yang akan memberikan instruksi kepada mereka semua.
Mulya : selamat siang semua
Semua : siap siang
Mulya : tujuan saya mengumpulkan kalian semua di sini adalah untuk membahas masalah penyelundupan narkoba yang semakin merajalela. Kita sebagai pihak kepolisian tidak bisa tinggal diam untuk masalah ini, untuk itu kita harus segera melakukan penyergapan para mafia-mafia itu.
Mulya : untuk itu saya telah membagi tugas-tugas kalian masing-masing. Silahkan saudari Najwa bacakan.
(Najwa maju dan membuka sebuah arsip dan mulai membaca)
Najwa : baik komandan. Tugas masing-masing anggota :  Ismi : kijang 1, narni : kijang 2, Fikrang : kijang 3. Tugas kijang 1 dan 2 adalah membuka jalan dan tugas kijang 3 adalah menahan serangan musuh.
Mulya : dan Najwa sendiri bertugas memonitor keberadaan musuh. Paham semuanya
Semua : siap paham
Mulya : sekarang silahkan bubar dan siapkan diri kalian untuk penyergapan besok.
Semua : siap
(semua meninggalkan lapangan)

EXT. RUMAH MULYA
Komandan Mulya menyiapkan dirinya untuk melaksanakan tugas hari ini. Sang ayah merupakan mantan anggota kepolisian sedang duduk di sofa sambil membaca koran. Mulya yang sudah siap tanpa berpamitan berjalan keluar rumah.
Ayah : Mulya, kamu mau kemana ?
(langkah Mulya terhenti)
Mulya : Mulya mau menjalankan tugas ayah
Ayah : sudah ayah bilang berkali-kali, ayah tidak akan pernah mengijinkan kamu masuk kepolisian, apalagi ikut dalam penangkapan mafia-mafia itu. itu berbahaya
Mulya : tapi, itu sudah tugas Mulya ayah
Ayah : kamu itu wanita, kamu lemah. Ini tugas seorang laki-laki
Mulya : apa salah kalau Mulya juga mau membela kebenaran seperti ayah dulu
Ayah : salah besar karena kamu itu wanita
(Mulya tak peduli pada perkataan ayahnya dan terus melangkahkan kakinya keluar rumah)
Ayah : selangkah saja kamu keluar dari rumah, ayah tidak akan memaafkan kamu
(Mulya berhenti sejenak dan melirik ke ayahnya)
Mulya : terserah ayah
(kembali berjalan keluar)
EXT. DEPAN HUTAN
Semua pasukan mulai berkumpul di depan hutan. Para pasukan mulai mengatur strategi.
Mulya : semua siap
Semua : siap
Mulya : ayo laksanakan
(semua pasukan mulai masuk ke dalam hutan, para pasukan berjalan dengan formasi yang sudah di bicarakan sebelumya)
EXT. MARKAS MAFIA
Seorang anggota mafia masuk secara terburu-buru seperti sedang di kejar-kejar sesuatu.
Mafia : bos gawat, ada polisi yang menuju ke sini. Mereka sudah mulai masuk hutan
Sukirman : polisi ? berani sekali mereka
Mafia : saya dengar komandannya wanita bos
Sukirman : wanita ? kerahkan semua kekuatan, jaga jangan sampai mereka masuk ke sini
Mafia : baik bos
(mafia itu keluar)
Fida : bagaimana ini bos, pihak kepolisian sudah mulai bisa melacak keberadaan kita, apa kita perlu melarikan diri dari sini
Sukirman : tidak perlu, kalian santai saja
Ulfa : tapi bos,bagaimana kalau mereka berhasil masuk ke sini, kita bisa celaka bos. Kita semua akan masuk penjara
Sukirman : mereka tidak akan mungkin bisa masuk ke sini. Apalagi dengan komandan wanita, mereka tidak akan bisa apa-apa
Fida : apa bos yakin ?
Sukirman : sudah kalian tenang saja
EXT. HUTAN
Para anggota kepolisian mulai memasuki hutan, perjalanan mereka cukup lancar selama memasuki hutan. Tapi tiba-tiba di perjalanan ada 2 anggota mafia yang mencegat mereka. Saat itu Ismi berusaha menahan para mafia tersebut
Ismi : komandan silahkan lanjutkan perjalanan, biar saya yang menangani mereka
(Mulya dan anggota polisi lain melanjutkan perjalanan dan Ismi tetap melawan para mafia itu)
Mereka mulai melanjutkan perjalanan menyisir seluruh wilayah hutan itu. tiba-tiba ada dua orang mafia yang melakukan penembakan jarak jauh dan narni pun terkena tembakan di bagian kakinya. Dan 5 orang mafia pun mencegat mereka
Narni : saya bisa menangani dia komandan, silahkan lanjutkan perjalanan. Dan lagi pula saya sudah terluka komandan
Fikrang : kamu yakin tidak masalah di tinggal sendiri ?
Narni : iya tidak masalah, cepat pergi
Fikrang : mari komandan
(Mulya dan yang lain melanjutkan perjalanan)
Saat dijalan Mulya menghentikan para pasukannnya dan memerintahkan untuk para pasukan yang memakai rompi untuk melepaskan rompinya untuk mengelabui musuh
Mulya : (berhenti berjalan dan memberi kode kepada pasukannya untuk membuka rompinya)
(semua melepaskan rompinya)
Tiba-tiba Najwa menghubungi kijang 3 melalui HT untuk memberi informasi lokasi berikutnya
Najwa : kijang 3 monitor, markas mafia itu ada di rumah kosong di dalam hutan
Fikrang : iya kami lihat rumah itu, tapi apa kamu yakin itu markasnya ?
Najwa : GPS menunjukkan markas mereka di situ
Fikrang : baik. Komandan mari, kata Najwa markas para mafia ada di rumah itu.
Mulya : tapi kita harus lebih hati-hati karena saya yakin akan banyak sekali jebakan di markas itu
Fikrang : baik komandan
(mereka mulai menuju ke rumah itu)
EXT. DI DEPAN MARKAS MAFIA
Di depan markas itu, suasana begitu sepi tapi rasa was-was masih menghantui mereka. Saat mau berjalan masuk ke markas itu mereka di hadapkan lagi dengan 2 orang mafia dengan gaya khas mafia mereka.
Mafia 1 : wah kalian tangguh juga bisa sampai ke sini
Mafia 2 : hahaha ternyata ada wanita di sini
Mulya : ada masalah apa kalau saya wanita
Mafia 1: lebih baik kamu pulang daripada kamu jadi makanan mentah-mentah bos kami hahahaha
Fikrang : jangan pernah menghina komandan (mulai menyerang mafia-mafia itu)
Fikrang : komandan masuk saja biar saya yang menangani mereka
Mulya : kamu hati-hati
Fikrang : baik komandan
(Mulya mulai memasuki markas itu)
EXT. DI DALAM MARKAS MAFIA
Terlihat sang bos mafia sedang duduk di sebuah kursi sambil mengangkat kakinya. Di kanan kirinya ada dua orang wanita yang juga merupakan anggota mafia.
Sukirman : (bertepuk tangan) wah wah wah hebat juga sang komandan satu ini
Mulya : jangan bergerak
Sukirman : weitss santai bu komandan, saya tidak akan bermain kasar karena saya tau anda wanita. Silahkan duduk dulu (menunjuk ke arah kursi di depannya), saya yakin anda capek setelah melawan anak buah saya.
Mulya : terima kasih bapak Sukirman sang bos mafia yang terhormat, saya tidak butuh rasa kasihan anda
Sukirman : wahh sombong sekali ibu komandan kita ini
Ulfa : ternyata dia nekat juga ya bos, berani-beraninya menginjakkan kakinya di markas kita
Mulya : kalian jangan banyak basa-basi, kalian mau menyerahkan diri atau butuh pemaksaan
Fida : uhh agresif juga ya ibu komandan ini, kita hanya mau mengajak damai karena kami yakin anda tidak akan bisa melawan bos kita
Mulya : apa ? saya tidak bisa melawan bos kalian ? bos kalian itu bukan apa-apa, dia hanya mengandalkan muka sangar dan kekuasaannya tapi saya yakin dia tidak bisa apa-apa karena otaknya itu kosong
Sukirman : wah anda mulai kurang ajar ya, kalian serang dia
(Fida dan Ulfa mulai melawan Mulya dan mereka dengan gampangnya bisa Mulya kalahkan)
Sukirman : wah hebat juga, tapi kita lihat apa anda bisa mengalahkan saya (Sukirman mulai melawan Mulya)
Pertempuran diantara mereka pun tak terhindarkan, berkali-kali Mulya jatuh tersungkur tapi berkali-kali pula ia mencoba bangkit. Dan hingga pukulan terakhir yang di layangkan Sukirman akhirnya membuatnya tak mampu bangkit lagi. sambil memandang sinis, Sukirman pun mengambil sebuah balok kayu dan hendak menghantamkannya ke kepala Mulya.
Sukirman : ini saatnya kamu mati wanita sok pahlawan, kamu itu bukan lawanku. Apa kamu punyapesan-pesan terakhir ?
(Mulya tak mampu berkata-kata lagi karena lukanya sudah cukup parah, ia hanya mampu menatap sinis bos mafia itu)
Sukirman : oo tidak ada, baiklah ucapkan selamat tinggal pada hidupmu (mulai mengayunkan balok kayu itu)
Mulya : (dubbling suara kata-kata ayahnya sebelum ia berangkat)
Dan saat Sukirman hendak menghantamkan balok kayu itu, tiba-tiba
Fikrang : jangan bergerak (sambil mengarahkan senjatanya ke arah Sukirman di ikuti oleh anggota kepolisian yang tadi telah berhasil mengalahkan para mafia yang lain)
Sukirman : jangan mendekat atau komandan kalian saya bunuh
Mulya : (berusaha meraih senjatanya yang terjatuh saat melawan suki dan akhirnya berhasil ia raih)
Sukirman : hahaha jangan mendekat
Mulya : angkat tangan (sambil mengarahkan senjatanya pada Sukirman sambil mencoba bangkit)
Sukirman : (mengangkat tangan dan menjatuhkan balok kayu yang tadi ia pegang)
Mulya : tangkap dia (semua anggota polisi mulai menangkap bos mafia itu beserta komplotannya yang lain)
Para mafia-mafia itu pun mulai di bawa ke kantor polisi dan mereka semua pun keluar dari hutan.
Ismi : komandan tidak apa-apa ?
Mulya : (hanya memberi kode dengan gelengan dan lambaian tangan)
Najwa yang berada di luar hutan pun menyambut mereka semua
Najwa : selamat komandan, kita berhasil
Mulya : ini semua juga berkat kerja sama kalian
Najwa : o iya komandan, ada seseorang yang mau bertemu dengan komandan
Mulya : siapa ?
Najwa : dia (sambil menunjuk ke arah seseorang)
Saat Mulya melihat ke arah orang itu ternyata dia adalah...
Mulya : ayah... (menatap ayahnya kemudian menunduk, takut ayahnya akan menamparnya atau justru melakukan hal yang lebih dari itu)
Ayah : (mulai mendekat ke arah Mulya dan berhenti sekitar 1 meter di depan anaknya itu)
Mulya : (menatap ayahnya)
Ayah : (memberi penghormatan pada Mulya)
Mulya : (membalas penghormatan ayahnya sambil tersenyum)
Ayah : ayah bangga sama kamu (memakaikan topi polisi yang pernah ia pakai saat masih menjadi anggota kepolisian)
Semua : kita juga bangga sama komandan (mulai mendekat ke arah Mulya)
Mulya : aku juga bangga sama kalian semua, aku bangga sama ayah
Ayah : kamu sudah membuktikan sama ayah kalau ayah salah menganggap kamu lemah ternyata kamu jauh lebih kuat dari pria manapun
Mulya : makanya ayah itu harusnya bangga punya anak kayak aku hahahaha
Mereka pun tertawa bahagia sambil merayakan keberhasilan mereka memberantas para mafia-mafia yang meresahkan warga itu dan misi mereka sukses.




















FILM SCENARIO
NO TITLE

1
. Rahma Mulya: Police Commander
2. Sukirman: Boss  Mafia
3. Nur ISMI .M. : Members of the Police Deer 1
4. Narni Sumardi: Police Member Deer 2
5. Fikrang: Police Members Deer 3
6. Najwa Salsabilah .M. : Members of the Police Coordination Strategy
7. Nur Ulfa Sari: Members Mafia
8. St. HaFidah: Members Mafia

EXT. HEADQUARTERS MAFIA
The mafia is mob gathering while playing cards. 2 women who are members of the mafia are carrying a box of drugs.
Ulfa                : Boss here the package from Singapore that sent yesterday in a message
Sukirman        : oooo nice, Give me !
Fida                 : This boss
(handling boxes full of drugs)
Sukirman        : waw.. it’s nice !
(holding a packet of drugs while tossing the packaging)
Sukirman        : take it to the warehouse
Ulfa and Fida            : Okey boss

EXT POLICE HEADQUARTERS

The atmosphere during the day a police headquarters, a police officer got a call and then report what informed him by telephone at his boss.
Najwa             : Report commander, I have just received information that the mafia began roam in everywhere. They started a lot of smuggling drugs and targets in large cities.
Mulya              : Unite all the troops, we make an ambush strategy
Najwa             : Okey commander


EXT. FIELD

All members of the police who will serve a raid mob collected in the field. Everything is lined up and in front of them all have stood a commander who will give instructions to them all.
Mulya              : good afternoon all
All                   : yes commander
Mulya              : I gather you all here for discussing the problem of drug trafficking is highly increasing. We are as the police that cannot let it happen to this problem, for this reason we must immediately make the mafia ambush it.
Mulya              : so I have divided the tasks of each of you. Please read Najwa.
(Najwa go ahead and open an archive and start reading)
Najwa             : Yes commander. The task of each member, Ismi: deer 1, Narni :
Deer 2, Fikrang: deer 3. deer 1 and 2 are paving the way and deer 3 is resisting the attack of enemy.
Mulya              : And you Najwa and monitor the presence of the enemy. Understand
All ?
All                   : yes we are
Mulya              : now simply broke up and prepare yourself for tomorrow ambush.
All                   : yes we are
(all left the field)

EXT. HOUSE MULYA

Commander Mulya prepare himself for the task today. The father is a former member of the police was sitting on the sofa reading the newspaper. Mulya who are ready to walk out of the house without saying goodbye.
Father                        : you want to go?
(step Mulya stops)
Mulya              : I want stint dad
Dad                 : It's been said many times by me, I would never allow you to get in the police, let me participated to catch of mafia by myself. it is too dangerous
Mulya              : but, it is my duty dad !
Dad                 : You're girl, you are weak. It is the duty of a man
Mulya              : what is wrong if I also want to defend the truth as a daddy first
Dad                 : it's a big mistake because you're a girl
(Mulya not care about his father's words and kept stepped out of the house)
Dad                 : if you try to walk out, I will not forgive you
(Mulya paused and glanced at his father)
Mulya              : Whatever Dad
(back walking out)

EXT. FOREST HOME

All the troops began to troops in front of the forest. The troops began to set the strategy.
Mulya              : Are you ready !
All                   : ready
Mulya              : let's go
(all the troops began to enter into the forest, running with the formation of the troops that have been talked about previously)

EXT. HEADQUARTERS MAFIA

A mafia members entered in a rush like being in the chase-chase something.
Mafia              : A boss department, no police were headed here. They have started to enter the forest
Sukirman        : Cop? how dare them ?
Mafia              : I heard their boss is a lady
Sukirman        : A lady? prepare all if the strength, keep lest they to not come here
Mafia              : Okey boss
(mafia it out)
Fida                 : how is the boss, the police have started to keep track of where we are, yes we need to escape from here !
Sukirman        : not necessary, you just relax
Ulfa                : But boss, what if they managed to get in here, we could harm the boss. We will all go to jail
Sukirman        : they would not be able to go into here. Especially with women  
commanders, they will not be able to do anything
Fida                 : What convinced the boss?
Sukirman        : have you calm !

EXT. FOREST

The members of the police began to enter the forest, they are fairly smooth journey for entering the forest. But suddenly in the way there are two members of the mafia who intercept them. At that time SeIsmic trying to hold the mob
Ismi                : commander please go on !, let me try to deal with them
(Mulya and other police officers went on a trip and SeIsmic remain against the mafia)
They began to go on combing the entire territory of the forest. suddenly there were two mobsters who did the shooting distance and Narni was shot in the leg. And 5 were intercepting their mafia
Narni              : I can handle her commander, please go on. And anyway I've been
injured commander
Fikrang           : are you sure, you stay alone here?
Narni              : yes no problem, go burry !
Fikrang           : let’s commanders
(Mulya and the others went on a trip)
When street Mulya pasukannnya stop and the troops were ordered to wear the vest to release his vest to deceive the enemy
Mulya              : (stops walking and give the code to his troops to open his vest)
(all releases his vest)
Suddenly Najwa 3 deer contacted by HT to inform the next location
Najwa             : Monitor deer 3, the mafia headquarters is in an empty house in the jungle
Fikrang           : yes we saw the house, but are you sure it's their base camp ?
Najwa             : GPS showing their headquarters there
Fikrang           : good. Commander lets, said Najwa mafia headquarters in the house.
Mulya              : but we have to be careful because I'm sure there will be many pitfalls in
the headquarters
Fikrang           : Yes commander
(they started toward the house)

EXT. HEADQUARTERS IN FRONT OF MAFIA

In front of the base, the atmosphere was so quiet but anxiety still haunt them. We want to walk into the headquarters, they are faced again with 2 mafia mafia with their distinctive style.
Mafia 1           : how strong you are can also you arrive here
Mafia 2          : hahaha turns out there is a woman here
Mulya              : No matter what, if I am a woman
Mafia 1           : better than you go home than you will be raw food our boss hahahaha
Fikrang           : never insult our commander (starts to attack for the mafia)
Fikrang           : incoming commander just let me try to deal with them
Mulya              : you be carefully
Fikrang           : Yes commander
(Mulya started to enter the compound)

EXT. HEADQUARTERS IN MAFIA

Looks mafia boss was sitting in a chair, lifting her legs. On either side there are two women who are also members of the mafia.
Sukirman        : (clapping) wah wah wah how great the commander !
Mulya              : do not move !
Sukirman        : weitss relaxed commander, I will not play rough because I know you
are a woman. Please sit down (pointing to a chair in front of it), I am sure you are tired after the fight of my men.
Mulya              : thank you the respectful boss Mr. Sukirman, I don’t need your pity
Sukirman        : wahh overbearing this lady commander
Ulfa                : it turns out he's still determined to yes boss, how dare set foot in our
headquarters
Mulya              : you do not much talking, you want to give yourself or need force
Fida                 : uhh yeah you are too aggressive commander, we just want to invite peacefully because we are confident you will not be able to fight the boss !
Mulya              : what ? I can not fight the boss of you? your boss is not anything, he just rely on face grim and his power but I'm sure he was not able to do anything because his brain was empty
Sukirman        : wah you start brash yes, you attack him
(Fida and Ulfa start against Mulya and they so easily could Mulya beat)
Sukirman        : oh great, too, but we'll see how you can beat me (Sukirman start against Mulya)
The battle between them was unavoidable, many times Mulya fell down but many times he tried to get up. And until the last blow in posing Sukirman finally made ​​him unable to get up again. gazing cynical, Sukirman also take a block of wood and was about smashing it into the head Mulya.
Sukirman        : This time you're dead ass female hero, you are not my opponent. What you punyapesan-last message?
(Mulya unable to say any more because the wound is severe enough, she could only stare at the mafia boss sarcastically)
Sukirman        : oo no, well say goodbye to your life (start swinging the wooden beams)
Mulya              : (dubbling sound of his father's words before he left)
And when Sukirman about to smash the wooden beams, suddenly
Fikrang           : do not move (while pointing guns at Sukirman followed by members of
the police who had already managed to beat the other mafia)
Sukirman        : don’t closer or I kill your commander
Mulya              : (reaching for his gun which fell against suki and finally he managed to
achieve)
Sukirman        : hahaha do not be approached !
Mulya              : raise your hand (while pointing his gun at Sukirman while trying to get up)
Sukirman        : (raised her hand and dropped the wooden beams that had he held)
Mulya              : catch him (all police started to arrest the mob boss along with another  accomplice)
The mafia was started taken to the police station and they all came out of the woods.
Ismi                : commander are you okey?
Mulya              : (just give the code with a shake and hand waving)
Najwa which are beyond the woods was welcome they all
Najwa             : commander we are survived, we are successfully
Mulya              : This is also thanks to the cooperation of you all
Najwa             : o yes commander, there is someone who wants to meet with
commanders
Mulya              : who?
Najwa             : he (pointing to someone)
When Mulya looking towards that person turns out he was ...
Mulya              : Daddy ... (at him and then looked down, afraid his father would slap or even do more than that)
Father                        : (begin advancing toward Mulya and stopped about 1 meter in front of his daughter)
Mulya              : (at him)
Father                        : (pay homage to the Mulya)
Mulya              : (replying to respect his father with a smile)
Father                        : I proud of you (put a hat police he had used while still a member of
the police)
All                   : We are also proud of the commander (started coming toward Mulya)
Mulya              : I'm also proud of all of you, I'm proud of you daddy.
Dad                 : you have to prove the same mistake the father if the father turns out you are weak you are far more powerful than any man
Mulya              : why you should be proud of a girl like me hahahaha
they were laughing happily while celebrating their success combating the mafia that was disturbing residents and their mission success.

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com